Advertising

Rabu, 07 Juli 2010

Proses Finishing pada Cetak Buku

Pada suatu proses cetak baik itu majalah ataupun buku, proses finishing merupakan suatu hal yang sangat vital. Tanpa ada proses finishing yang baik, maka hasil cetakan tidak akan dapat dinikmati ataupun dibaca oleh pembeli.

Sebelum suatu buku/ majalah dicetak dan diterbitkan, biasanya sudah melalui tahapan dari proses yang disebut dengan perencanaan desain. Ini meliputi cara bagaimana buku itu diproses, memakai mesin cetak apa atau mau dicetak bagaimana, pemilihan kertas isi dan sampul. Mendesain sampul agar menarik perhatian sampai dengan cara penjilidan/ finishing yang sesuai. Ini semua merupakan proses yang membutuhkan perencanaan yang baik. Sebuah buku yang baik berawal dari ide atau judul yang hebat dengan finishing yang baik dan bagus.

Salah satu proses yang akan dibahas disini adalah proses finishing dari sebuah buku. Secara umum proses jilid buku terbagi kedalam dua sistem utama, yaitu jilid lem dan jilid jahit/ kawat. Pada perkembangan selanjutnya cara jilid makin mengalami kemajuan, antara lain dengan gabungan antara jilid jahit dengan jilid lem. Masing-masing sistem mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.

Proses jilid dengan jahit kawat merupakan cara penjilidan dengan menjahit halaman buku dengan memakai kawat. Ini merupakan cara jilid yang paling popular karena prosesnya yang cepat, murah dan kuat, sering kita lihat pada proses penjilidan di counter fotocopy. Proses jilid dengan jahit kawat mempunyai beberapa kekurangan antara lain, ketebalan halaman buku tidak melebihi 20 mm.

Proses jilid dengan lem merupakan cara penjilidan dengan mengelem isi buku dengan kertas yang lebih tebal di luarnya sebagai sampul. Ini merupakan cara jilid yang paling populer. Lem yang dipergunakan ada beberapa jenis antara lain adalah lem putih, lem panas (hotmelt) dan lem PUR (Poly-Urethane). Jilid dengan memakai bahan baku lem ini sering pula disebut dengan perfect binding.

Lem putih atau disebut pula cold glue, mulai ada sekitar tahun 1930-an. Berbahan dasar PVC (PolyVynilAcetate) dan air. Kelebihan lem ini adalah, mempunyai daya rekat tinggi, ekonomis pada pemakaian lem dan relatif aman. Kekurangannya adalah waktu pengeringannya lama, sehingga untuk dipasang in-line pada mesin cetak diperlukan tambahan alat pengering dan ini membuat proses jilid dengan lem ini tidak ekonomis.

Setiap buku atau majalah yang akan dicetak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan tipe kertas yang dipakai. Diperlukan pengalaman yang cukup ataupun trik-trik khusus untuk membuat proses jilid suatu buku/ majalah dapat sempurna dan tidak ‘lepas’ berhamburan saat dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar