Advertising

Rabu, 07 Juli 2010

Pengecekan Film Separasi dan Proofing

Apabila kita akan melakukan cetak suatu produk, sebelumnya kita melakukan desain dengan mempergunakan software seperti: InDesign Pagemaker ataupun aplikasi Publishing yang lain. Kemudian sebelum naik cetak kita perlu membuat film sebagai bahan untuk membuat pelat cetak. Dalam pembuatan film tersebut ada beberapa hal yang dilakukan pengecekan kualitas dari film separasi, antara lain : density dan linerisasi.

1. Density
Adalah nilai kepekatan film separasi. Nilai density maksimum yg disarankan adalah 3.8 - 4.2 D. Untuk mengetahui nilai density suatu film, harus menggunakan alat ukur densitomer transparancy. Nilai density yang rendah akan mengakibatkan warna solid pada hasil cetakan akan terlihat pudar atau warnanya tidak pekat. Salah satu penyebab density rendah adalah karenakan kondisi processor yang kurang baik.

2. Linearisasi dot (raster)
Linearisasi dot artinya raster 50% pada file digital harus keluar 50% juga pada film dengan toleransi lebih kurang 2%

Kemudian untuk dapat melihat hasil cetak dan melakukan penecekan secara visual dari film tersebut, kita memerlukan yang disebut dengan proof. Proses pembuatan proof ini dilakukan satu per satu seperti pada percetakan menggunakan mesin satu warna. Saat ini kondisi mesin proof semakin kurang optimal dan sudah tidak diproduksi lagi, sehingga suku cadangnya sudah tidak lagi ditunjang oleh vendor (pembuatnya) dan biaya perawatannya menjadi lebih mahal. Saat ini dikenal adanya progressive proof.

Progressive proof adalah suatu proses proof cetak yang dilakukan menggunakan sistem cetak offset dalam bentuk yang lebih sederhana dan manual.. Progressive proof sering disebut juga proof konvensional atau proof manual. Progressive proof ini digunakan sebagai panduan warna percetakan. Sistem ini digunakan selama alur kerja kita masih menggunakan imagesetter (CtF). Kemudian ada lagi yang disebut dengan Digital Color Proofing.

Digital Color Proofing, yaitu pencetakan proof dengan memakai proses cetal digital. Tidak semua Reprohouse menyediakan jasa digital color proofing. Pada umumnya hanya film separasi dan progressive proof. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, digital proofing semakin pesat dan memungkinkan warna hasil cetak dapat disimulasi sedekat mgkn dengan hasil digital proofing. Kebutuhan waktu yg lebih cepat dan faktor efisiensi mendorong sebuah Reprohouse untuk menyediakan digital proofing. (Print indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar